Pertanyaan mengenai keberadaan manusia zaman purba sering muncul, terutama di kalangan yang tertarik pada sejarah dan asal-usul manusia. Jawaban singkatnya: ya, manusia zaman purba memang ada, dan keberadaan mereka didukung oleh banyak bukti ilmiah dari berbagai bidang, seperti arkeologi, paleontologi, dan antropologi.
Manusia zaman purba adalah sebutan bagi nenek moyang manusia modern yang hidup ribuan hingga jutaan tahun yang lalu. Mereka berkembang secara bertahap dari bentuk kehidupan ijobet yang lebih sederhana melalui proses yang disebut evolusi. Salah satu fosil paling terkenal adalah Australopithecus afarensis, yang hidup sekitar 3 juta tahun lalu. Fosil ini ditemukan di Afrika dan menunjukkan bentuk tubuh yang lebih kecil dan struktur otak yang belum sekompleks manusia modern (Homo sapiens).
Kemudian, ada juga fosil manusia purba seperti Homo erectus yang ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Temuan penting seperti manusia Jawa (Pithecanthropus erectus) di Trinil, Jawa Timur, oleh Eugene Dubois pada akhir abad ke-19 memperkuat bukti bahwa manusia purba pernah hidup di nusantara. Mereka sudah bisa membuat alat dari batu, hidup berkelompok, dan mengembangkan cara bertahan hidup yang lebih kompleks.
Selain fosil, berbagai alat batu, lukisan gua, dan sisa-sisa pemukiman juga menunjukkan bahwa manusia purba memiliki budaya dan kemampuan berpikir yang terus berkembang. Ini semua adalah bukti nyata bahwa manusia purba bukanlah mitos atau rekaan belaka, melainkan bagian dari sejarah panjang umat manusia.
Meski begitu, masih ada sebagian orang yang meragukan keberadaan manusia purba karena kurangnya pemahaman atau karena keyakinan pribadi. Namun, ilmu pengetahuan terus berkembang dan memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang masa lalu.
Dengan berbagai bukti yang ditemukan di seluruh dunia, tidak diragukan lagi bahwa manusia zaman purba memang pernah ada. Mereka adalah bagian penting dari evolusi manusia yang membantu menjelaskan bagaimana kita bisa menjadi seperti sekarang.